What is this? From this page you can use the Social Web links to save Tiga Dasawarsa Pesta Kesenian Bali to a social bookmarking site, or the E-mail form to send a link via e-mail.

Social Web

E-mail

E-mail It
August 14, 2008

Tiga Dasawarsa Pesta Kesenian Bali

Posted in: Acoustics, Akustik, Berita, Gamelan, Musik Tradisional Indonesia, Tulisan

Berita dari Antara

18/06/08 22:15

Tiga Dasawarsa Pesta Kesenian Bali

Oleh I Ketut Sutika

Denpasar (ANTARA News) - Pesta Kesenian Bali (PKB), tradisi tahunan yang dikonsep budayawan Prof Dr Ida Bagus Mantra (almarhum) 30 tahun yang silam kini telah menjelma menjadi salah satu ikon kebudayaan Bali.

Dari tahun ke tahun PKB makin berkilau. Pada tahun ini, PKB dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Sabtu (14/6) dihadiri sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu dan duta besar negara-negara sahabat.

PKB yang akan berlangsung 14 Juni-12 Juli 2008 ini mengusung tema “Citta Wretti Nirodha”, yakni pengendalian diri menuju keseimbangan dan keharmonisan menekankan penataan dan kemasan unik dan menarik.

Selain untuk menggali dan mengembangkan seni budaya, PKB kali ini didisain untuk mengangkat citra Bali sebagai daerah tujuan wisata di dunia internasional yang aman dan nyaman.

PKB ke-30 itu semakin istimewa karena festival seni tahunan yang akan melibatkan seniman mancanegara dan 23 propinsi itu, juga menjadi salah satu puncak acara tahun kunjungan wisata Indonesia (Visit Indonesia Year-VIY) 2008, tutur Gubernur Bali Drs Dewa Beratha.

Ketika memimpin rapat persiapan terakhir pelaksanaan PKB, Gubernur Beratha menjelaskan, 14 grup kesenian dari delapan negara serta tim kesenian dari 23 propinsi di Indonesia akan tampil bersama duta seni dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali selama sebulan PKB berlangsung.

Atraksi budaya dan pementasan diseleksi yang betul-betul bermutu dan menyuguhkan kemurniaan seni budaya.

“Tim kesenian tuan rumah harus mampu tampil yang terbaik, jangan sampai kurang mendapat perhatian, karena tim kesenian tamu dari sejumlah daerah di Indonesia maupun luar negeri juga tampil menarik,” ujar Gubernur Beratha mengingatkan.

Penampilan tim kesenian dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali dirancang khusus dan sungguh-sungguh, agar meriah dan menarik dengan mengedepankan penampilan mutu seni budaya.

Wakil Ketua II PKB ke-30, Prof Dr I Wayan Rai. S, yang juga rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar menambahkan, pawai budaya akan mempresentasikan “Tri Hita Karana” atau keharmonisan hubungan sesama umat manusia, manusia dengan alam lingkungan dan manusia dengan Tuhan Yang Mahaesa.

Semua itu disuguhkan dalam garapan kesenian ritual maupun tontonan yang melibatkan sedikitnya 3.000 seniman.

Duta kesenian dari masing-masing kabupaten/kota menyertakan tidak kurang dari 180 seniman yang terdiri atas 30 seniman.

Penampilan tim kesenian dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali merupakan satu-kesatuan yang mengusung tema “Prakampitaning Pretiwi Mandala” dengan garapan ekspresi yang semarak, penuh variasi, dinamis dan atraktif.

Pawai budaya itu akan dimeriahkan berbagai atraksi dan komposisi dari para seniman itu, ujar Prof Wayan Rai.

PKB ke-30 tahun 2008 yang didukung dana APBD Bali sebesar Rp 3,9 miliar selama sebulan penuh dilaksanakan secara lebih meriah dibanding kegiatan serupa tahun-tahun sebelumnya.

“Kami membuatnya lebih meriah, karena PKB telah memasuki usia ke-30, Pemprop Bali berusia 50 tahun, 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional, dan bertepatan dengan VIY 2008 serta Gubernur Bali Drs Dewa Beratha mengakhiri masa jabatannya selama dua periode (1998-2008),” kata Kepala Dinas Kebudayaan Propinsi Bali Drs Nyoman Nikanaya.

Gubernur Beratha jauh sebelumnya telah mengisyaratan PKB ke-30 lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya, karena bertepatan dengan lima peristiwa penting itu.

Dinas Kebudayaan Propinsi Bali yang bertanggungjawab sejak perencanaan hingga pelaksanaan PKB telah melakukan koordinasi dengan delapan kabupaten dan satu kota di Bali, termasuk mengatur jadwal pementasan tim kesenian asing dan 23 propinsi di Indonesia.

Selama 30 tahun pelaksanaan PKB, disadari atau tidak mampu memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap pengembangan seni budaya, baik ke dalam maupun ke luar negeri.

Ke dalam, PKB memberikan semangat kepada para seniman untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi, selaras dengan pergerakan jaman.

Kondisi demikian menjadikan seni budaya Bali tidak perlu dikhawatirkan akan mengalami kepunahan, atau kemerosotan kualitas, justru sebaliknya semakin kokoh dan lestari mengikuti perkembangan zaman.

PKB juga memberikan andil besar terhadap perkembangan kesenian internasional. Selama ini PKB selalu mendapat apresiasi yang tinggi, dari masyarakat internasiona. PKB juga menjadi ajang atraksi bagi kepariwisataan dunia.

Almarhum Ida Bagus Mantra ketika merintis PKB 30 tahun silam ketika menjadi Gubernur Bali saat itu, sebenarnya hanya bertujuan mengisi kegiatan positif bagi pelajar dalam menjalani liburan panjang.

Awalnya tidak berpikir kegiatan itu laku dijual kepada turis, namun adanya kejelian dari komponen pariwisata, membuat PKB menjadi paket wisata menarik.

Sejauh ini PKB juga masih sesuai dengan rambu pembangunan pariwisata budaya yang diterapkan di Pulau Dewata. Perjalanan sejarah juga membuktikan PKB memiliki potensi yang dapat mendukung pengembangan pariwisata di Pulau Dewata.

Unggulan-unggulan seni budaya yang unik, menarik dan khas itu tentu akan menjadi modal utama bagi Bali dalam menyukseskan VIY sekaligus menghadapi persaingan pariwisata yang makin ketat, ujar Kepala Dinas Pariwisata Bali Drs I Gede Nurjaya. (*)


Return to: Tiga Dasawarsa Pesta Kesenian Bali