What is this? From this page you can use the Social Web links to save Southbank Gelar Simposium Gamelan di Eropa to a social bookmarking site, or the E-mail form to send a link via e-mail.

Social Web

E-mail

E-mail It
August 18, 2008

Southbank Gelar Simposium Gamelan di Eropa

Posted in: Acoustics, Akustik, Berita, Gamelan, Musik Tradisional Indonesia, Tulisan

Berita dari Antara

07/09/07 17:56

Southbank Gelar Simposium Gamelan di Eropa

London (ANTARA News) - Peringatan 20 tahun keberadaan kelompok Gamelan SouthBank yang bermarkas di Royal Festival Hall, Southbank, London, Inggris, ditandai dengan digelarnya simposium yang membahas perkembangan gamelan di Eropa, Jumat.

Seniman asal Solo, Rahayu Supanggah, mantan Rektor Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Solo yang juga doktor lulusan Sorbonne, Prancis, tampil sebagai pembicara kunci dalam simposium yang dimulai pukul 10 hingga lima sore, ujar Gamelan Advisor Southbank Centre, Sophie Clark, kepada Zeynita Gibbons, koresponden ANTARA News di London.

Dikatakannya, Rahayu Supanggah meraih penghargaan Komposer Terbaik lewat “Opera Jawa” garapan Garin Nugroho pada acara Penghargaan Film Asia (AFA) di Hongkong merupakan orang pertama yang memperkenalkan gamelan di Kerajaan Inggris pada tahun 1987.

Dalam simposium itu juga tampil sebagai pembicara pendiri kelompok gamelan Southbank Gamelan Alec Roth bersama pengajar Royal Holloway University of London, Matthew Isaac Cohen, yang membahas refleksi alat musik dari gamelan mulai dari RM Jodjana sampai saat ini.

Raden Mas Jodjana adalah seorang seniman Jawa yang menciptakan karya karya tari moderen yang dipuji di forum dunia yang menetap di negeri Belanda yang membuat wajahnya seperti topeng.

Pembicara lainnya dalam simposium yang setiap peserta dikenakan biaya 12 pound sterling itu, antara lain Laura Noszlopy yang juga dari Royal Holloway University of London, Andy Channing dari kelompok Musik Gamelan Bali dengan kelompok Lila Cita

Cathy Eastburn dengan proyek Good Vibrations yang memperkenalkan gamelan di penjara penjara Inggris menceritakan pengalamannya mengajarkan gamelan kepada para penghuni penjara, tampil sebagai pembicara dalam diskusi Gerd Grupe dan Rainer Schuetz dari Gamelan in Graz/Virtual Gamelan di University of the Arts (KUG) Graz, Austria.

Menurut Sophie Clark, musik gamelan diajarkan sejak dini di berbagai sekolah di Perancis dan di Inggris diantaranya oleh Gilles Delabarre yang dalam simposium membahas Gamelan and Early Years training at Cite de la Musique di Cite de la Musique, Paris.

Dalam rangkaian peringatan 20 tahun Southbank Gamelan London juga diputar film Opera Jawa oleh The British Film Institute (BFI), serta workshop gamelan dimana pengunjung dapat mencicipi alat musik gamelan serta permainan wayang dipandu oleh Ali McCaw and The Keswick Stones.

Acara puncak peringatan 20 tahun keberadaan Gamelan di Kerajaan Inggris di ballroom The Royal festival Hall Southbank digelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang membawakan lakon Mahabara dengan dalang Ki Purbo Asmoro diiringin gamelan Southbank Gamelan yang dipimpin oleh Rahayu Supanggah.

“Jangan lupa membawa ’sleepingbags’ ya,” ujar Sophie Clark yang sangat fasih berbahasa Jawa dan juga belajar gamelan di Solo.

Tiga bulan lalu menandai diresmikannya kembali Royal Festival Hall, Southbank, London, setelah dilakukan renovasi selama setahun digelar pagelaran gamelan secara marathon yang diikuti oleh kelompok gamelan yang berada di Kerajaan Inggris dan juga dari Skotlandia. (*)


Return to: Southbank Gelar Simposium Gamelan di Eropa