What is this? From this page you can use the Social Web links to save Pesona Dangdut dan Pop di Darwin Australia to a social bookmarking site, or the E-mail form to send a link via e-mail.

Social Web

E-mail

E-mail It
August 24, 2008

Pesona Dangdut dan Pop di Darwin Australia

Posted in: Acoustics, Akustik, Berita, Gamelan, Musik Tradisional Indonesia, Seniman Indonesia, Tulisan

Berita dari Antara

Jadi teringat ketika sekolah di Jepang dulu, ketika berjalan-jalan di suatu tempat selain mendengarkan suara  Gamelan  (Apakah itu Gamelan Bali, gamelan Jawa,  gamelan degung sunda)  maka yang paling membuat teringat dengan tanah air adalah mendengarkan lagu atau irama dangdut ini. Teman2 orang Jepang yang pernah ke Bali - Indonesia, pasti memiliki rekaman kaset/CD Gamelan ataupun lagu musik dangdut.. ;-)

24/08/08 06:41

Pesona Dangdut dan Pop di Darwin Australia

Darwin, (ANTARA News) - Ribuan warga Indonesia, Australia, dan turis asing, Sabtu malam, memadati Kebun Raya Darwin, Australia Utara untuk menikmati pergelaran “Pesona Indonesia” yang berisi musik dangdut, pop serta aneka tarian daerah Indonesia.

Penyanyi Ida Ameida dan Yopie Latul menggoyang banyak penonton yang tetap bertahan dan bahkan berjoget di panggung hingga pukul 23.10 waktu Darwin itu dengan tembang-tembang populer, seperti “SMS”, “Poco-Poco” dan “Sajojo”.

Gelombang pengunjung terus memadati hamparan rumput hijau di depan panggung terbuka itu sejak acara mulai pukul 17.00 waktu Darwin. Banyak di antara mereka adalah para turis asing dan orang tua Indonesia dan Australia yang datang bersama anak-anak mereka.

Pengunjung dihibur oleh musik gamelan selama satu jam kemudian kegiatan itu resmi dibuka oleh Konsul RI Darwin Harbangan Napitupulu sekitar pukul 18.25 waktu setempat.

Hadir pula menteri keuangan dan menteri kesehatan negara bagian Northern Territory (NT) berikut ketua parlemen mereka.

Menurut Tommy Jus Djamal (65), warga Indonesia yang sudah menetap di Darwin sejak 1973, Pesona Indonesia 2008 yang diselenggarakan The Persatuan Indonesia pimpinan Oemar Al Jufri dan didukung penuh Konsulat RI, Garuda Indonesia, Deplu RI, Depbudpar RI, dan pemerintah NT ini sebagai yang terbesar.

“Dari acara dan jumlah pengunjungnya, Pesona Indonesia tahun ini adalah yang terbesar dan melebihi Pesona Indonesia 2006,” kata warga Indonesia asal Medan yang masih bekerja sebagai fotografer lepas ini.

Jojo, turis asal Wakayama Jepang yang sedang berkunjung ke Darwin, juga ada di antara ribuan orang pengunjung acara Pesona Indonesia yang menampilkan musisi muda, grup tari Padepokan “Ulu Chandra” Bali dan “Bagong Koessudiardjo”. Jojo datang bersama tiga orang turis asal Hong Kong.

Anak muda Jepang itu mengatakan, ia mengetahui adanya acara ini dari brosur promosi Pesona Indonesia yang ia baca di sebuah kafe di pusat kota Darwin. “Saya suka ke sini, dan saya punya rencana mengunjungi Indonesia dan Thailand setelah keliling kota-kota di Australia sebelum pulang ke Jepang,” katanya.

Dalam pagelaran Pesona Indonesia itu, panitia tidak hanya menyajikan rangkaian pertunjukan musik dan tarian daerah tetapi juga aneka makanan khas Indonesia dari sembilan gerai, promosi pariwisata, dan gerai yang menjual puluhan produk kerajinan tangan asal Bali, Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan.

Tari dan lagu

Grup tari dari Padepokan “Bagong Koessudiardjo” memanjakan para penonton dengan pertunjukan tari-tarian, seperti tari “Lenggang Nyai” (Jakarta), “Tortor Marpangir” (Sumatera Utara), “Payung” (Sumatera Barat), “Bajidor Kahot” (Jawa Barat), “Tifa” (NTT), “Japin” (Riau), “Gong” (Kalimantan), tari “Pergaulan” (Sulawesi), “Mambri” (Papua), dan Rapei Saman” (Nangroe Aceh Darussalam).

Tepuk tangan meriah penonton membahana ketika belasan penari putri “Rapei Saman” mempertunjukkan gerak dinamis nan serasi mereka.

Kemeriahan “Pesona Indonesia” semakin bertambah dengan tampilnya grup tari Bali “Ulu Chandra” pimpinan Wayan Sutedja, tim kesenian Kolintang Konsulat RI Darwin, dan grup tari “Tunas Mekar” Darwin, dan grup “Garuda FC”.

Grup tari “Ulu Chandra” yang datang dengan 21 orang personil dan akan juga tampil dalam Festival Darwin pada 25 Agustus malam itu menampilkan cerita rakyat Bali bertajuk “Cupak Sayembara” di Pesona Indonesia.

Yuliana Pascoe, penyanyi muda berbakat Australia yang punya ibu warga Indonesia, juga menghibur para pengunjung dengan lagu-lagu Barat seperti “I am so confused”, “Mr.Cat Fish”, “Dancing with Elvis”, “Don`t Make My Brown Eyes Blues”, dan “Better Woman”,

Acara yang berlangsung lebih dari enam jam dan menjadi kegiatan puncak perayaan HUT RI ke-63 serta promosi Tahun Kunjungan Wisata Indonesia itu juga dimeriahkan dengan penarikan undian tiket berkunjung ke Bali bersama Garuda. Lodi Kusa adalah orang yang memenangkan penarikan undian tersebut.

Ida dan Yopie menutup acara itu dengan lagu “Kemesraan”. Banyak di antara penonton yang berada di atas panggung berdansa saat lagu “Kemesraan” dinyanyikan duet penyanyi serba bisa dengan iringan organ tunggal dan seksofon itu. (*)


Return to: Pesona Dangdut dan Pop di Darwin Australia