Archive for November, 2008

Khutbah Nikah

Tuesday, November 25th, 2008

Ahad yl saya diminta untuk memberikan khutbah nikah. Berikut ini yang sampaikan dalam kesempatan tersebut:

Ananda berdua, sebentar lagi kalian berdua akan resmi melaksanakan aqad nikah, perjanjian yang menyebabkan kalian berdua mempunyai status baru, sebagai pasangan suami istri secara sah menurut ketentuan agama. Ada beberapa hal yang perlu Ananda berdua selalu ingat mengenai status baru itu: 1) Pernikahan adalah ibadah, ia tidak sekedar sebuah upacara untuk mengumumkan kepada publik mengenai status baru kalian. Oleh karena itu menjadi penting sekali bahwa sejak dari niatnya Ananda berdua harus selalu meletakkan peristiwa ini sebagai wujud pelaksanaan ketaatan kalian kepada Allah SWT dan RasulNya. Jadi di dalam pernikahan ini ada sebuah amanah, langsung dari Allah dan RasulNya. Tekadkanlah dalam hati Ananda berdua, sejak dari awalnya, untuk menjaga amanah ini hingga ajal tiba. Ini menjadi amat penting dalam proses kehidupan Ananda berdua selanjutnya. Karena dengan menempatkan niat dan tekad itu, semoga kiranya Allah SWT selalu berkenan hadir dalam kehidupan Ananda selanjutnya, baik dikala gembira maupun disaat duka. 2) Al-Qur’an mengajarkan kepada kita semua bahwa melalui pernikahan seharusnyalah terwujud suasana kasih sayang, sebuah kebahagiaan, sebuah oase surgawi di dunia. Keluarga adalah sebuah wahana untuk mewujudkan kebahagiaan bukan yang lain atau sebaliknya. Berkeluarga adalah sebuah komitmen untuk mewujudkan kebahagiaan. Sungguh tidak mudah mendefinisikan kebahagiaan namun jelas bahwa ia berlawanan dengan kekecewaan, kesedihan, kegelisahan, kelesuan, kegaluan dan sejenisnya.  Oleh karena itu cukuplah diberikan 3 indikasi, dalam kontek waktu, tentang hadirnya kebahagiaan dalam hidup seseorang yaitu pertama, terhadap masa lalunya ia tidak pernah menyesali atau kecewa berkepanjangan; masa lalu selalu disikapi dengan istighfar dan syukur. Permohonan ampun didasari atas kelemahan manusiawi diiringi dengan keyakinan bahwa Tuhan Maha Pengampun, Pengasih dan Penyayang; rasa syukur yang dilandasi atas kesadaran kuat bahwa betapapun beratnya cobaan & kesulitan, nikmat Tuhan selalu lebih banyak dibanding itu semua. Kedua, terhadap tantangan yang dihadapi saat ini selalu disikapi dengan antusiasme atau semangat pantang menyerah karena keyakinan bahwa terhadap setiap sebuah kesulitan selalu tersedia sekurang-kurangnya dua buah kemudahan. Cukuplah kesabaran dan ketekunan dalam usaha yang disertai dengan do’a dari kerendahan hati seorang hamba sebagai bekal, yang dalam bahasa Al-Qur’an: jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Ciri ketiga dari hadirnya kebahagiaan adalah bahwa terhadap ketidakpastian masa depan selalu disikapinya dengan optimisme. Jadikanlah kebahagiaan sebagai visi abadi Ananda berdua dalam membangun kehidupan keluarga. 3) Ananda beruda, kebahagiaan adalah nuansa atau karakteristik surgawi dan oleh karenanya kepemilikannya oleh manusia amat tidak disukai oleh Iblis. Sebagai musuh abadi manusia, Iblis sang pewaris neraka akan terus merongrong kebahagiaan yang menjadi milik manusia, anak keturunan Adam, para calon pewaris surga. Dalam hal kehidupan berkeluarga, salah satu benteng terkuat untuk menjaga kebahagiaan dari rongrongan itu adalah kemaafan. Bukalah pintu kemaafan selebar-lebarnya dan selama-lamanya karena ia akan mencegah masuknya kemarahan, awal dari intervensi Iblis dalam menghancurkan kebahagiaan anak-anak Adam. Ini penting untuk selalu diingat karena kalian mempunyai karakteristik sendiri-sendiri yang unik, lengkap dengan kelebihan dan kelemahannya masing-masing yang melalui pernikahan ini hendak dipersatukan dalam sebuah rumah tangga. Konsekuensinya adalah bahwa kesalahpahaman adalah sebuah keniscayaan. Oleh karena itu membuka pintu kemaafan adalah salah satu resep abadi dan ampuh dalam membangun rumah tangga bahagia. Lebih dari itu, kemaafan adalah jalan menuju taqwa: wa ‘anta’fu aqrobu littaqwa, dan kemaafan itu lebih dekat kepada taqwa. 4) Secara garis besar, berdasarkan fitrah manusia, agama mengatur tanggung jawab, peran dan fungsi kalian masing-masing dalam kehidupan berkeluarga. Sempurnakanlah dan tunaikanlah hal tersebut dalam perjalanan kalian membangun rumah tangga yang semoga dengan demikian akan dirahmati dan diberkahi oleh Allah SWT. Menurut ketentuan agama, tanggung jawab sebagai kepala keluarga berada dipundak suami dengan tanggung jawab terbesar dan terberat adalah menjaga agar bahtera keluarga selalu berjalan menuju visi abadi: kebahagiaan dunia akherat dan terhindar dari siksa neraka abadi. Teladan mulia bagi istri tentunya adalah Ibunda Khadijatul Kubra, yang selalu memberikan keteduhan, kelembutan, dan juga dorongan yang tiada henti kepada suami untuk tetap istiqomah sehingga betapapun beratnya tantangan dalam rangka menuju visi abadi itu selalu dapat diatasi dengan baik dan penuh tanggung jawab. Ingatlah selalu oleh kalian berdua bahwa salah satu fungsi pasangan suami istri menurut Al-Qur’an [2:187] adalah seperti pakaian (hunna libaasullakum wa antum libaasullahun: mereka dalah pakaian bagimu dan kamupun adalah pakaian bagi mereka). Fungsi pakaian selain untuk keindahan adalah juga untuk menutupi aurat, maka suami istri harus saling menutupi kelemahan pasangannya. Seandainya kalian melihat kelemahan pada pasangan kalian maka berdoalah agar dibalik kelemahan itu terdapat kebaikan yang tidak terduga. Ingatlah firman Allah SWT [4:19]: Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka maka bersabarlah, karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak. 5) Tingkatkanlah bakti kalian kepada yah-bunda, yang telah dengan penuh kasih sayang dan kesabaran mengantar kalian hingga ke jenjang untuk memulai hidup baru, membangun rumah tangga sendiri. Perlu kalian ingat bahwa cinta dan kasih sayang beliau kepada kalian tidak akan pernah pudar walau kalian kini telah membangun rumah tangga sendiri.

Catatan tentang Jerman

Thursday, November 13th, 2008

Dari buku fakta mengenai Jerman (dapat diperoleh di Kedutaan Jerman Jakarta), jumlah manusia usia produktif lebih kecil dibanding mereka yang sudah pensiun. Lebih dari 40 % CEO adalah wanita; ada kecenderungan penundaan pernikahan dan sedikit anak walaupun pemerintah telah memberi insentif bagi keluarga yang mempunyai anak kecil. Singkatnya, Jerman kekurangan manusia (yang terampil) untuk menjaga dan mendorong pertumbuhan ekonominya. Tentu ini sebuah kesempatan bagi pemuda/i Indonesia, apalagi perguruan tinggi di Jerman dapat dikatakan nyaris gratis. Demikian info yang saya peroleh sewaktu melakukan kunjungan singkat ke Jerman. Memang pada umumnya perkuliahan menggunakan bahasa Jerman. Kesempatan luas  terbuka bagi mereka yang ingin melanjutkan studi lanjut (S2 dan S3) di berbagai perguruan tinggi Jerman. Masuk perguruan tinggi Jerman relatif mudah tetapi keluar (dikeluarkan) juga sangat mudah. Yang juga menarik adalah bahwa mereka yang telah tercatat sebagai mahasiswa akan mendapat berbagai kemudahan untuk mendapatkan berbagai fasilitas (termasuk fasilitas transportasi publik dan perumahan mahasiswa). Ada baiknya mereka yang merasa atau dipandang mempunyai kapasitas intelegensia memadai sejak awal mempersiapkan atau dipersiapkan untuk melanjutkan studi pasca (di antaranya) ke Jerman. Penguasaan bahasa asing, sekurang-kurangya dua bahasa (salah satunya adalah bahasa Inggris) perlu mendapat perhatian yang lebih serius bagi mereka yang ingin memanfaatkan berbagai peluang yang banyak tersedia, termasuk seperti di Jerman itu. Semoga banyak anak muda Indonesia yang tertantang untuk memanfaatkan peluang itu bagi masa depan Indonesia yang lebih baik.

Catatan Dari Jerman

Wednesday, November 12th, 2008

Salah satu institut yang kami kunjungi di Jerman adalah Fraunhofer Institute for Photonic Microsystem. Pada saat ini fokus utama penelitian (dan produksi) dari lembaga ini adalah OLED (organic light emitting diode). Dengan menggunakan OLED ini sedang dikembangkan lampu (pendar) yang hemat energi. Sesuai dengan nama bahannya, lampu ini dibuat dari molekul-molekul organic. Wujudnya adalah suatu lapisan tipis di atas subsrat berupa gelas. Lapisan tipis ini akan berpendar apabila dieksitasi dengan menggunakan tegangan listrik. Memang pada saat ini belum diproduksi massal karena dinilai masih terlalu mahal. Tetapi wujudnya sendiri (prototipe) sudah ada dan didemokan di depan kami. Penelitian saat ini diarahkan pada penekanan biaya pembuatan sehingga dicapai nilai ekonomis yang memadai. Nampaknya memang menjadi ciri khas dari Fraunhofer Institute adalah selalu menghasilkan produk nyata (yang amat mutakhir). Satu hal yang membuat kami terkejut sewaktu masuk ke dalam laboratorium yang state of the art itu (bahkan belum selesai dibangun seluruhnya) adalah bahwa teknologi yang mereka gunakan adalah teknologi Korea Selatan!!! Bagi saya ini benar-benar mengejutkan, Jerman membeli teknologi mutakhir dari Korea Selatan untuk nanophotonic production di dalam ruang kelas 10. Korea Selatan perlu kita cermati bersama.

LAPORAN PERJALANAN KE JERMAN

Tuesday, November 11th, 2008

Dari tanggal 3  sampai dengan 9 Nopember  2008 saya berada di Jerman atas undangan Atase Pendidikan KBRI Jerman di Berlin. Tujuan utama dari kunjungan kerja ini adalah untuk menjajagi kerjasama dalam bidang nanosains dan nanoteknologi dengan sejumlah pusat penelitian di bidang tersebut. Kami yaitu saya, bersama Dr. Nurul Taufiqu Rahman  (ketua Masyarakat Nano Indonesia) dan Dr. Triwikantoro (Dekan Fakultas MIPA ITS) sempat mengunjungi Institute for Solid Objects Physics (TU Berlin), Fraunhofer Heinrich Hertz Institute for Telecommunications, Ferdinand-Braun Institute for Highest Frequency Technology, Federal Institute for Materials Research and Testing, Fraunhofer Institute for Photonic Microsystem, Bielefeld University (khususnya ke kelompok riset mengenai Thin Films & Physics of Nanostructures, Experimental Biophysics & Applied Nanoscience, dan Physics of Supramolecular System). Kemungkinan kerjasama yang kami jajagi meliputi pemagangan (internship) postdoc maupun mahasiswa S3, pertukaran kunjungan tenaga ahli, penelitian bersama dalam bidang nanosains. Semua institusi menyambut baik hasrat untuk melakukan kerjasama itu. Fraunhofer Institute merupakan sebuah model yang menarik bagi inkubator bisnis teknologi maju. Semua institusi yang sempat kami kunjungi ini (Fraunhofer) selalu dipimpin oleh seorang guru besar sebuah universitas dan selalu mempunyai produk teknologi maju unggulan. Anggaran  sebesar 60 % berasal dari pemerintah federal (dan lokal/state), 20 % dari penelitian, dan sisanya dari industri. Produk teknologi maju unggulan mereka bersifat sangat khas, tidak ada industri lain di dunia yang membuatnya, pasar tersedia walaupun amat terbatas.