Archive for February 21st, 2010

Kejujuran

Sunday, February 21st, 2010

Bayangkan ini: Karena suatu sebab Anda mengambil uang di ATM namun yang diambil hanya kartu ATMnya saja, uangnya sendiri tertinggal. Waktupun berlalu tanpa ingat akan uang itu sampai di malam hari tiba-tiba telpon berdering. Telpon dari polisi!! “Uang Anda tadi tertinggal di ATM, ya? SIlahkan diambil di kantor kami atau jika perlu kami dapat menghantarkan uang itu kerumah Anda”, begitu kata polisi melalui telpon itu. Atau ini: laptop lupa, tertinggal di kereta dan baru tahu setelah tiba di kantor. Lalu tanpa panik sedikitpun Anda telpon ke stasiun menjelaskan laptop tertinggal di kereta, katakanlah Argo Gede, yang berangkat dari Bandung menuju Jakarta pada pk. 07.30. Jawaban dari setasiun “Mohon beri kami waktu sekitar satu jam dan kami akan telpon Anda kembali”. Satu jam kemudian seseorang dari setasiun menelpon Anda “Laptop Anda telah kami temukan silahkan ambil di Gambir atau jika berkenan dapat kami antar ke alamat Anda”. Atau ini: begitu waktu shalat tiba, semua bergerak menuju masjid, toko-toko tetap dibuka walaupun tidak ada penunggunya (semua pergi shalat) dan sewaktu kembali ke toko tidak ada satupun barang yang hilang. Alangkah nikmatnya hidup di masyarakat yang seperti itu; masyarakat yang menjadikan nilai kejujuran sebagai pilar hidup dan kehidupan. Bandingkan dengan ini: Jangankan uang yang sudah keluar dari mesin ATM, bahkan yang masih di dalam ATMpun dibobol orang. Tidak tanggung-tanggung, yang membobol adalah pegawai bank itu sendiri!! Atau ini: ada ujian nasional namun guru-guru menyediakan kunci jawaban dan ujianpun menjadi kebohongan kolossal. Alangkah menyesakkan, tidak aman dan tenteram, hidup di masyarakat yang menjadikan kebohongan sebagai gaya dan pola hidup, tanpa merasa bersalah.

Tiga contoh pertama, bukan sebuah masyarakat impian tetapi sebuah kenyataan, kisah itu nyata. Dua yang pertama terjadi di Jepang sedangkan yang ketiga adalah kenyataan di Makkah. Sayangnya peristiwa-peristiwa yang menyesakkan itu terjadi di sekitar kita. Sudah saatnya kita suarakan kembali pentingnya nilai-nilai kejujuran ditegakkan, mulai dari diri sendiri. Sungguh kebajikan itu untuk diri kita sendiri dan setiap kemungkaran pada akhirnya juga akan mengenai diri sendiri. Moga-moga nilai ini dapat diyakini oleh kita semua.