Satu Persatu Mereka Pergi

April 8, 2011

Satu demi satu mereka pergi untuk tidak kembali. Bahkan banyak diantaranya tanpa pamit dan memberi tahu terlebih dahulu, juga tanpa tanda-tanda yang nyata. Baru kemarin jumpa, dalam keadaan sehat ‘afiat pula. Namun dikala shalat subuh di masjid diumumkan bahwa tengah malam tadi ia pergi untuk tidak kembali lagi. Sebenarnya kejadian seperti itu adalah hal yang lumrah, biasa, kejadian sehari-hari. Ia akan menimpa siapa saja, termasuk diri sendiri. Meskipun begitu, sering kali berita seperti itu tetap saja mengejutkan, apalagi jika menimpa orang-orang yang kita kenal. Jika itu menjemput kita di saatnya nanti mungkin juga akan mengejutkan sebagian yang lain, yang masih berbaris rapi mengantri, menunggu jemputan waktu. Ada apa di balik pintu itu, pintu kematian? Tidak ada seorang manusiapun yang tahu. Tidak pernah ada berita dari mereka yang telah pergi; tidak sms, tidak telpon, tidak pula email. Mereka telah pergi menuju wilayah yang tidak pernah mereka dan kita kenal: the unknown territory. Itu suatu wilayah kehidupan baru, tentu untuk mereka yang percaya saja. Bagi yang tidak percaya, itu sekedar wilayah ketiadaan. Sebuah pilihan bebas dengan konsekuensinya masing-masing. Yang jelas, yang telah pergi, tidak ada yang pernah kembali. Selamat jalan, kamipun sedang antri menunggu.



Leave a Reply