Nurani

April 16, 2011

Nurani sering diartikan sebagai hati, dalam arti perasaan, yang paling dalam dan oleh karenanya bersifat murni, orisinil. Ia sering pula diyakini sebagai selalu memihak kepada kebenaran. Tidak jarang dikatakan oleh banyak orang:”Cobalah tanya nuranimu” yang biasanya diartikan sebagai ada sesuatu yang salah dan dengan halus diminta untuk mengoreksinya melalui pertanyaan untuk bertanya kepada nurani. Nurani juga diyakini sebagai mata yang paling tajam untuk melihat realitas khususnya realitas sosial. Seolah-olah nurani dapat membedakan antara kenyataan dan fatamorgana. Ia tidak dapat ditipu oleh berbagai kosmetika yang bersifat kesementaraan dan topeng belaka. Dengan SifatNya yang adil dan penuh dengan kasih sayang nampaknya Tuhan Sang Pencipta memang melengkapi manusia dengan sebuah instrumen dalam dirinya yang amat canggih; instrumen yang dapat digunakan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, antara yang haq dan yang bathil. Lalu bagaimana jika ternyata ada manusia-manusia yang ternyata tenggelam dalam kesemuan, selalu dalam kekaburan dalam membedakan antara yang benar dengan yang salah. Adakah Tuhan lupa melengkapinya dengan instrumen itu? Atau mengapa instrumennya tiba-tiba atau setelah melalui proses yang panjang ternyata kemudian tidak berfungsi dengan baik lagi? Jika instrumen itu selalu menyertai setiap manusia sejak ia lahir maka nampaknya dalam perjalanan hidupnya kemudian instrumen itu nampaknya mengalami gangguan, ia tidak lagi sensitif, tidak lagi peka, tidak lagi presisi, tidak lagi akurat. Perlu sebuah langkah kalibrasi kembali, perlu diasah lagi. Nurani yang terus menerus ditolak saran-sarannya, terus menerus secara semena-mena dikhianati, akan seperti sebuah cermin yang sedikit demi sedikit tertutup oleh debu. Dalam jangka waktu yang panjang fungsi cermin itu akan hilang sama sekali. Betapa mengerikannya jika itu dialami oleh para pemimpin publik, oleh para wakil rakyat yang terhormat, oleh para ulama tempat umat bertanya, oleh para ilmuwan yang membangun nilai kebenaran. Semoga itu tidak pernah terjadi di negara ini.



Leave a Reply