Archive for May 26th, 2011

Jalan Menuju Puncak

Thursday, May 26th, 2011

Kemarin saya bertemu dengan kawan lama; sudah lebih dari dua puluh tahun tidak jumpa. Sebelumnya memang pernah kontak, sekedar sms-an atau telpon, namun tidak pernah tatap muka lagi sejak pertemuan terakhir lebih kurang duapuluh lima tahun yang lalu. Kini yang bersangkutan telah menjadi Presiden Direktur sebuah perusahaan kontraktor besar. Perjalanannya menuju jenjang tertinggi itu diceriterakannya panjang lebar, bersemangat sambil mengenang masa lalu yang telah dijalaninya. Perjalanan panjang yang mendaki lagi sulit, pernah melewati masa depresi segala. Pokoknya seru sekali ceriteranya. Sebenarnya sebagai guru, saya sering kali menyaksikan sendiri perjalanan seseorang menuju puncak kariernya, tidak hanya sekedar ceritera dari orang ketiga atau keempat. Jadi ceritera kawan lama ini menambah panjang rekaman perjalanan seseorarng mencapai puncak kariernya. Lebih dari itu karena saya kenal masa kecil yang bersangkutan dengan baik. Artinya saya memperoleh potret perjalanannya cukup lengkap; memang ada bagian potongan yang tidak teramati langsung, yaitu rentang panjang yang lebih dari dua puluh tahun itu. Episode yang hilang itulah yang dicoba ceriterakan oleh yang bersangkutan hampir 1,5 jam. Intinya adalah sesuatu yang amat baku: kerja keras, cerdas, tuntas, ikhlas dan pantang menyerah. Kawan saya itu mengakui bahwa dirinya tidak mempunyai otak cemerlang sehingga semuanya harus dilaluinya dengan kerja ekstra keras. Namun ada juga yang diakuinya sebagai jalan hidup atau takdir. Bahkan dia juga heran mengapa akhirnya ia harus menggeluti secara dalam dan rinci bidang kerekayasaan padahal itu bukan jurusan formal pendidikannya yang nyaris sosial penuh. Dalam keberhasilan memang ada faktor peluang atau kesempatan yang kehadirannya tidak dapat diduga dan direncanakan. Respons terhadap peluang itu pada akhirnya yang akan menentukan ujung jalan hidup. Termasuk ke dalam respons yang baik itu adalah doa dan harapan untuk berhasil. Atau dalam bahasa lainnya adalah optimisme. Ini penting karena sesungguhnya optimisme itu akan menjadi sumber energi dalam menghadapi tantangan jalan mendaki lagi sulit menuju puncak. Sesungguhnya optimisme itu adalah bahasa lain dari keyakinan akan adanya rahmat dan pertolongan Allah, Pemilik Alam Semesta.