Menengok Ibunda Tercinta

September 11, 2011

Lebaran yang baru lalu tidak sempat mudik, alhamdulillah kini ada tugas ke kota di mana saya dulu dibesarkan. Diberi kemudahan oleh Allah SWT untuk menengok Ibunda tercinta, sungguh merupakan nikmat yang harus disyukuri, Ibu kini telah berusia 80-an tahun, masih sehat dan aktif. Beliau secara rutin melakukan oleha raga pagi, jalan kaki dan berjemur di matahari pagi. Di samping itu beliau juga senang berkegiatan membersihkan rumah sehingga selalu bergerak. Mungkin hal-hal itu yang menyebabkan beliau masih relatif sangat sehat di usia yang untuk ukuran orang Indonesia sudah cukup lanjut. Daya ingatnya juga masih cukup kuat. Badan juga masih tegap. Saya termasuk yang sangat percaya bahwa kepedulian kita terhadap Bunda akan sangat membawa kebahagiaan dan keberkahan tanpa batas. Beliau dulu mendidik kami dengan cukup keras karena beliau harus kami akui adalah seorang perfeksionis. Standar kebersihan rumah yang beliau terapkan kepada putera puterinya sangat tinggi. Kedisiplinan juga beliau ajarkan kepada putera puterinya dengan keras. Beliau mencontohkannya sendiri nilai-nilai yang diajarkan kepada kami. Sering kali kami harus sembunyi-sembunyi jika ingin melakukan sesuatu, misal membaca komik, yang beliau telah memberikan batas-batas waktu yang boleh digunakan untuk itu.

Peran seorang Ibu bagi pertumbuhan dan keberhasilan putera puterinya adalah sebuah kenyataan yang tidak terbantahkan. Bahkan lebih dari itu, keadaan suatu komunitas atau bangsa sangat ditentukan oleh bagaimana peran para Ibu. Jika para Ibu berfungsi dengan baik maka dapat dipastikan komunitas atau bangsa itu juga akan baik. Harus diakui tata nilai di sekitar kita sudah sangat berubah jika dibandingkan dengan beberapa puluh tahun yang lalu. Tuntutan hidup urban yang semakin berat telah menyebabkan sebagian (besar) Ibu harus turut serta memikul beban pencarian nafkah. Konsekuensinya perhatian Ibu terhadap anak mengalami penurunan cukup drastis. Di masa lalu sebagian besar Ibu berada di rumah, bermain dan dekat bersama para putera puterinya. Anak-anak jaman sekarang umumnya dibesarkan oleh sekolah, lingkungan, dan para pembantu. Sentuhan Ibu mungkin hanya singkat di pagi hari dan malam hari. Efek dari perubahan tata nilai ini mungkin baru akan terasa beberapa puluh tahun mendatang.

Senang sekali bertemu dengan Bunda walaupun sebenarnya sebelum ramadhan yang baru lalu beliau sempat berkunjung ke rumah selama 2 minggu. Itu merupakan sebuah hal yang luar biasa bagi kami karena sudah lama sekali beliau tidak pernah keluar kota  meninggalkan rumah. Di samping akan terasa berat bagi Beliau melakukan perjalanan jauh tetapi mungkin juga berada di tempat baru akan terasa asing. Maklum puluhan tahun Beliau selalu berada di lingkungannya saja maka nampaknya sungguh tidak mudah untuk berada di lingkungan baru.  Kami semua sangat menyayangi Beliau, dan ingin agar Beliau senantiasa gembira dan senang di usia senjanya. Kami mengetahui benar bagaimana perjuangannya yang sangat berat dalam membesarkan putera puterinya. Doa kami bagi Beliau semoga Allah SWT berkenan mencurahkan ampunan dan kasih sayangNya tanpa batas kepadanya, aamiin 33x Ya Allah Ya Robbal Alamiin.



Leave a Reply