Tiga Syarat Perlu

May 1, 2012

Ada tiga faktor dominan yang menentukan seseorang untuk dapat mewujudkan impiannya. Pertama, komitmen. Sungguh merupakan suatu yang mustahil bagi seseorang untuk dapat mewujudkan impiannya jika ia tidak mempunyai komitmen atau keinginan yang amat kuat untuk itu. Apalagi jika impian itu adalah sesuatu yang nampak mustahil, tampak sayup-sayup tak sampai. Namanya juga impian, tentu merupakan sesuatu yang luar biasa, paling tidak sewaktu belum digapai dan dimiliki. Ia menjadi luar biasa dan tampak mustahil karena untuk memilikinya memang diperlukan usaha yang luar biasa besarnya, banyak kendala dan tantangan yang harus dihadapi atau diselesaikan. Oleh karena itu dapat dipahami jika komitmen menjadi sesuatu yang wajib dimiliki sebagai modal awal. Komitmen itu berasal dari dalam diri, tidak dari luar dan dengan demikian setiap orang mempunyai potensi untuk memilikinya, tidak peduli ia miskin atau kaya. Komitmen pada dasarnya adalah janji pada diri sendiri atas dasar suatu keyakinan bahwa yang diimpikan atau diinginkan itu memang sesuatu yang bisa diraihnya dan ia berniat serta bertekad untuk memilikinya. Karena adanya komitmen inilah maka energi dalam diri selalu dapat dibangkitkan setiap saat dan terus menerus tanpa henti. Gabungan niat, tekad, semangat dan kadang-kadang disertai nekat adalah wujud lain dari komitmen. Kedua, keberhasilan mewujudkan impian tidak pernah sepi dari bantuan orang lain. Bahkan ada yang mengatakan, kontribusi diri dalam mewujudkan impian itu sebenarnya tidak lebih dari sepertiga sedangkan yang dua pertiga berasal dari orang lain, orang-orang disekitarnya, baik secara langsung maupun tidak. Karena faktor inilah maka sikap sombong akan menjadi penghalang terbesar dalam mencapai kesuksesan hidup. Kesombongan menutup diri untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain secara baik dan berarti mengurangi potensi keterlibatan orang lain dalam mewujudkan impiannya. Semakin banyak orang lain yang terlibat berarti akan semakin tinggi puncak impian yang dapat digapainya. Untuk mencapai puncak yang tinggi tentu diperlukan energi yang lebih banyak dan semakin banyak orang yang bersedia berkontribusi berarti semakin banyak tersedia energi yang dibutuhkan. Inilah rahasia yang tersembunyi di balik silaturahmi; ini pula rahasia yang tersembunyi di balik karakter mulia seseorang; karena dengan kedua hal itu sebenarnya seseorang mempunyai cadangan energi yang luar biasa besarnya, yang siap digunakan untuk mencapai puncak tertinggi, yang mungkin tidak terbayangkan sebelumnya. Jangan pernah meremehkan silaturahmi atau jejaring sosial, dan itu memerlukan karakter kuat, dapat dipercaya. Di situlah rahasia betapa pentingnya kejujuran itu. Ketiga, selalu berpikir positif, selalu bersyukur terhadap apapun yang diterima di suatu saat dan di manapun berada. Berpikir positif selalu menyediakan ruang terbuka bagi sebuah kreativitas dan itu berarti membuka peluang tersedianya dua buah alternatif. Manakala seseorang berpikir negatif sebenarnya ia telah menutup dua buah pintu kemudahan, semua menjadi tampak sulit tanpa ada sedikitpun celah untuk lewat. Jangan pernah sedikitpun kecil hati dan kecewa dengan keadaan yang menimpa jika tidak ingin terus berada dalam kekecewaan. Sungguh kecewa dan kecil hati itu seperti sebuah kanker yang tidak pernah berhenti dan mengenal lelah untuk terus menggerogoti, menggerus kekuatan dan berbagai potensi positif. Itulah tiga hal yang menjadi syarat perlu bagi siapapun yang ingin mewujudkan mimpinya.



Comments are closed.