What is this? From this page you can use the Social Web links to save Pendidikan Tinggi: Catatan Ringan to a social bookmarking site, or the E-mail form to send a link via e-mail.

Social Web

E-mail

E-mail It
May 30, 2011

Pendidikan Tinggi: Catatan Ringan

Posted in: Uncategorized

Akhir-akhir ini universitas-universitas luar negeri sangat agresif mencari anak-anak Indonesia yang ingin atau bersedia kuliah ke luar negeri. Sekurang-kurangnya ada dua alasan mengapa mereka begitu agresif mencari calon mahasiswa di Indonesia. Pertama, cukup banyak orang Indonesia yang tergolong sangat mampu sehingga sanggup membiayai putra/i-nya ke luar negeri. Dengan demikian Indonesia jelas merupakan sebuah pasar yang amat potensial bagi universitas luar negeri itu. Perlu diingat bahwa daya tampung universitas di dalam negeri sangatlah terbatas dan untuk sejumlah dari padanya terkenal mempunyai persaingan yang amat sengit dalam proses penerimaan mahasiswanya. Kedua, cukup banyak pula anak Indonesia yang dapat digolongkan amat super kemampuan intelektualnya dan oleh karena itu mereka akan menjadi aset yang luar biasa berharganya bagi universitas yang ingin terus meningkatkan produktivitas dan kualitas risetnya. Indonesia menghadapi dilema dalam menghadapi kenyataan di atas. Perlu diketahui biaya per tahun untuk kuliah di Australia dapat mencapai angka 500-an juta rupiah (250-an juta untuk uang sekolah dan 250-an juta untuk biaya hidup). Meskipun demikian ternyata cukup banyak para orang tua yang sanggup menyekolahkan putera/inya ke sana. Alangkah banyaknya devisa negara yang tersedot lewat dunia pendidikan tinggi itu. Pada saat yang sama, pendidikan tinggi dalam negeri tidak dapat meningkatkan kualitasnya akibat keterbatasan dana yang tersedia. Biaya kuliah yang dapat dipungut oleh universitas (negeri) dari mahasiswa tidak mungkin lebih dari 15 juta rupiah per semester.  Jika ditambahkan dengan subsidi pemerintah plus usaha mandiri universitas, mungkin anggaran per mahasiswa per tahun di Indonesia hanya sekitar 40-an juta rupiah. Jadi dari sisi anggaran perbedaan antara universitas dalam negeri dan luar negeri (negara maju) memang seperti langit dan bumi. Ini memang merupakan tantangan bagi para administratur dan birokrat perguruan tinggi di Indonesia. Dari satu sisi menghadapi keterbatasan dana namun pada saat yang sama tidak boleh kehilangan idealisme untuk terus mendidik dan memberi kesempatan pada anak bangsa meretas jalan ke atas, bahkan bagi yang paling miskin sekalipun. Selalu ada jalan: di mana ada kesulitan di situ pasti tersedia jalan karena Tuhan akan selalu ada.


Return to: Pendidikan Tinggi: Catatan Ringan