What is this? From this page you can use the Social Web links to save Hentikan Kekonyolan Ini to a social bookmarking site, or the E-mail form to send a link via e-mail.

Social Web

E-mail

E-mail It
April 02, 2012

Hentikan Kekonyolan Ini

Posted in: Uncategorized

Harga BBM tidak jadi dinaikkan, sangat disayangkan. Siapa yang menang dalam drama teatrikal para wakil rakyat memperdebatkan masalah harga BBM itu? Tidak ada. Yang ada hanyalah yang kalah. Siapakah mereka yang kalah dan dikalahkan itu? Anak-anak, generasi muda, generasi penerus bangsa! Mereka semualah nantinya yang akan memikul beban akibat harga BBM tidak dinaikkan oleh para wakil rakyat yang tidak bertanggungjawab itu. Dengan tidak dinaikkannya harga BBM berarti Negara harus memberikan subsidi yang sungguh tidak kecil. Dana itu sebenarnya dapat digunakan untuk membangun berbagai infrastruktur, perbaikan pendidikan, dan berbagai investasi masa depan lainnya; investasi untuk anak-anak, generasi muda dan generasi penerus bangsa. Tanpa investasi itu, dengan jumlah penduduk yang terus meningkat, maka 10 – 20 tahun yang akan datang (kalau bangsa dan Negara ini masih ada!), dapat dibayangkan betapa berat kehidupan mereka. Infrastruktur maupun sumber daya manusia untuk 10 – 20 tahun mendatang harus disiapkan saat ini, tidak bisa ada dengan tiba-tiba. Namun dengan anggaran yang terbatas, sebagian besar untuk gaji, membayar hutang dan subsidi bahan bakar, maka tidak ada percepatan pembangunan yang amat diperlukan itu. Mengapa percepatan? Karena tetangga kita, di regional Asia Tenggara saja, terus mengalami pertumbuhan, dan pada akhirnya mereka membutuhkan sumber daya pula. Dari mana? Dari wilayah terdekat yang paling lemah dan itu adalah Indonesia. Jika tidak hati-hati dikelola dan dipersiapkan dari sekarang, bangsa dan Negara ini dapat menjadi suatu slave nation, bangsa budak: bangsa yang selalu diperas sumber dayanya tanpa sedikitpun mengadakan perlawanan, karena keterpaksaan, karena kebodohannya sendiri yang berlarut-larut. Cepat atau lambat, tidak peduli siapa penguasa politiknya, harga BBM harus dan pasti naik. Menundanya hanyalah menunda persoalan dan setiap penundaan pasti ada harga yang harus dibayar dan itu pasti sangat mahal. Tekanan harus diberikan agar dana yang semula untuk subsidi itu digunakan dengan tepat dan ketat. Juga kebocoran-kebocoran harus terus dikurangi; para wakil rakyat harus semakin dituntut untuk akuntabel kinerjanya dalam menyelesaikan masalah bangsa. Mereka harus tahu dan sadar tingkah lakunya sungguh dalam pengawasan rakyat; mereka harus sadar bahwa mereka bukan tuan-tuan, tetapi pelayan rakyat. Sudah saatnya pula, kita semua, rakyat jelata mulai memberikan pelajaran kepada mereka, yaitu bersiap-siap mengusir para wakil rakyat yang mengkhianati harkatnya, melalui pemilu yang sudah diambang pintu. Sudah saatnya pemilihan tidak lagi memberi bobot kepada partai, tetapi lebih sungguh-sungguh memperhatikan orangnya. Harga BBM yang disubsidi sehingga lebih murah disbanding harga di Negara tetangga rawan memancing penyelundupan; BBM diselundupkan ke Negara tetangga dan kemudian dijual kembali kepada Pemerintah Indonesia dengan harga yang mahal. Itu terjadi! Rakyat Indonesia mensubsidi para pedagang minyak (luar negeri pula!). Dengan kekayaan yang mereka peroleh selama ini, sungguh mudah bagi mereka mengeluarkan dana untuk membayar para demonstran dan para politisi agar harga BBM tetap murah melalui subsidi, yang pada hakekatnya rakyat pula yang membayar. Jadi lebih baik harga dinaikkan (sama saja rakyat yang membayar), tetapi tidak ada dana yang tersedot keluar oleh para spekulan dan pedagang minyak asing! Kekonyolan-kenkonyolan dan dagelan-dagelan ini harus dihentikan, kasihan anak-anak Indonesia masa depan. Cukup sudah mereka kehilangan hutan, bahan galian, dan lingkungan hidup yang nyaman; jangan sampai mereka terpaksa menjadi budak bangsa-bangsa lain di masa depan!


Return to: Hentikan Kekonyolan Ini