What is this? From this page you can use the Social Web links to save Selalu Menjadi Lebih Baik to a social bookmarking site, or the E-mail form to send a link via e-mail.

Social Web

E-mail

E-mail It
April 11, 2012

Selalu Menjadi Lebih Baik

Posted in: Uncategorized

Selalu menjadi pertanyaan saya: bagaimana membuat Indonesia hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini? Jawaban yang paling mudah adalah perbaiki dirimu dulu, sudahkah engkau hari ini lebih baik dari kemarin sehingga mempunyai bekal untuk menuju esok yang lebih baik dari hari ini. Jawaban ini nampak mudah dan cukup masuk akal, namun melaksanakannya secara ajeg, konsisten, istiqomah benar-benar tidaklah semudah mengucapkannya. Singkatnya, ada tuntutan untuk melakukan perbaikan terus menerus, perbaikan yang terjaga, yang sustain. Bagaimanakah caranya? Banyak cara dan tiap orang dapat memilih jalan dan caranya masing-masing. Mulailah dari memiliki keinginan untuk itu, atau ada niat. Jika niatpun tidak ada, lalu membiarkan hidup mengalir begitu saja, sulit dibayangkan bahwa harapan itu dapat menjadi kenyataan. Tentu saja, hal itu bukan sebuah kemusykilan, hanya menurut logika nampaknya kebolehjadiannya amat kecil. Seandainyapun tercapai, ada perbaikan terus menerus, lebih disebabkan oleh sebuah keberuntungan. Namun perlu diingat bahwa keberuntungan tidak pernah terjadi tanpa henti. Dengan kata lain perbaikan terus menerus memerlukan totalitas, mulai dari niat, tekad, dan bahkan rencana yang matang. Seluruh fakultas manusiawi harus digerakkan dan tanpa henti. Padahal setiap gerakan, apalagi tanpa henti, jelas memerlukan energi, yang tentu saja tidak kecil. Jika diinginkan hal itu sepanjang hayat maka energi itu harus tersedia sepanjang hayat pula. Karena yang digerakkan adalah totalitas fakultas manusiawi maka tentu saja tidak hanya terbatas pada fakultas fisik saja. Dengan demikian energi itu tidak cukup hanya dari makan dan minum semata karena itu hanyalah yang bersifat fisik saja. Ada gerakan-gerakan mental, spiritual, dan jangan lupa ada pula yang bersifat sosial emosional. Selama ini umumnya manusia sering menganggap bahwa cukuplah energi itu digunakan untuk gerakan fisik saja, atau emosi, atau sosial, atau spiritual saja, atau kombinasi sejumlah dari itu. Wujud dari niat, tekad dan rencana yang matang memerlukan kesemua fakultas itu secara bersama dan seimbang, baik untuk menghadapi keberhasilan maupun kegagalan, dalam perjalanan mengarungi hidup agar terjadi perbaikan yang terjaga terus menerus. Jika hanya fakultas fisik saja yang dipelihara, asal kenyang, hidup nyaman, semua fasilitas fisik yang diperlukan kapan saja tersedia maka yang muncul bisa jadi hanyalah perilaku binatang; tidak ada timbang rasa karena sosial emosional tidak pernah diasah, tidak pernah diberi asupan yang memadai. Tidak ada perasaan bersalah sedikitpun manakala dalam rangka memenuhi hasrat-hasrat fisik itu seluruh tatanan sosial dilabraknya. Perilakunya bahkan dapat lebih jelek dari binatang karena bahkan binatang buas sekalipun mengenal tatanan sosial perikebinatangan; setiap wilayah di hutan sabana yang luas di Sarengati Afrika itu, misalnya, ada penguasa komunitas spesies binatang masing-masing, ada adab yang mereka junjung tinggi. Manakala seluruh fakultas manusiawi itu tidak digerakkan secara bersama dan seimbang secara harmonis maka yang terjadi adalah kerusakan, bukan lagi perbaikan. Jika itu yang terjadi maka jangan berharap bahwa hari ini akan lebih baik dari kemarin, dan jangan pula mimpi besok akan lebih baik dari hari ini. Semoga kita dapat menjaga seluruh gerakan fakultas manusiawi masing-masing, sebagai aset fitriah dengan potensi luar biasa itu, secara bersama serta seimbang harmonis sehingga tatanan masyarakat luhur, beradab dan bermartabat dapt diwujudkan. Aamiin.


Return to: Selalu Menjadi Lebih Baik