What is this? From this page you can use the Social Web links to save Kisah Tentang Telpon Genggam to a social bookmarking site, or the E-mail form to send a link via e-mail.

Social Web

E-mail

E-mail It
December 01, 2008

Kisah Tentang Telpon Genggam

Posted in: Uncategorized

Teknologi seperti pisau bermata dua: ada manfaat namun juga bisa membawa mudharat. Tak terkecuali dengan telpon genggam (HP: hand-phone). Jumlah HP di Indonesia sudah luar biasa banyaknya. Manfaatnya dalam memberikan berbagai kemudahan dalam berkomunikasi dan berinteraksi juga luar biasa. Namun, sungguh saya mengetahui efek negatifnya yang luar biasa baru beberapa hari yang lalu. Dalam perbincangan dengan seseorang yang mengetahui seluk beluk dunia bisnis penyedia layanan komunikasi seluler saya memperolah informasi mengenai data penggunaan HP oleh masyarakat. Termasuk di dalamnya anak-anak usia ABG yang telah kecanduan menggunakan HP untuk bercengkerama (chatting). Dalam kelas ini diperkirakan mereka menghabiskan waktu rata-rata 7 jam perhari untuk chatting: dua jam sebelum sekolah dimulai, dua jam selama sekolah, dan tiga jam seusai sekolah. Ini merupakan jenis komunikasi one-to-many: seseorang berkomunikasi dengan banyak orang secara on-line, waktu-nyata (real-time). Dalam suatu pertemuan dengan sejumlah orang tua bahkan ada yang menceriterakan bagaimana putranya tidak dapat makan dengan tenang karena terus bermain HP untuk menjawab kawan chattingnya. Dapat dipastikan anak-anak seperti ini akan sangat sukar fokus dalam belajarnya. HP sudah mendakati permainan komputer (games) yang juga dapat menjadi sumber kecanduan berat. Sudah beberapa tahun terakhir ini selalu saja ada anak yang di DO karena kecanduan games sehingga nilai akademiknya praktis nol besar. Mungkin sebentar lagi akan ada mahasiswa yang terpaksa di DO karena kecanduan chatting dengan HP (kalaupun ybs bisa menginjak ke jenjang perguruan tinggi). Ini perlu menjadi perhatian para orang tua yang berniat untuk memberi putra/i nya fasilitas HP. Nampaknya jika tujuannya adalah untuk kemudahan komunikasi maka tidak perlu dengan fasilitas-fasilitas fitur yang mereka memang belum siap untuk memilikinya. Jangan-jangan juga ada para orang tua itu sendiri yang juga mendekati kecanduan bercengkerama-ria dengan HP tanpa mengenal waktu lagi.


Return to: Kisah Tentang Telpon Genggam